Postingan

"Selembar Kertas Putih Bagai Hati"

 Suatu waktu, saya menerima selembar kertas putih yang diminta untuk menulis pada kertas tersebut. Apa yang ditulis ke dalamnya adalah tanggung jawab saya. Sebelum menulis saya membuat batasan kertas dengan mengingat metode penulisan seperti pada umumnya. Batasan ini dapat dijadikan pembatas dalam kehidupan saya. Why? Because, saya adalah pusat dari dunia saya sendiri. Lalu bagaimana jika saya menghilangkan batasan kertas tadi, yang terlihat hanya selembar kertas putih yang tak terbatas. Bagaimana tulisan saya bisa tertata dengan rapih dalam kertas tanpa batas tidak dapat saya tentukan. Mari membawa hati menjadi pusat tulisan tanpa batas.  Kita tidak bisa menulis sesuatu jika tidak memiliki akal. Oleh karena-Nya saya bersyukur karna dihadiahkan akal dan hati dalam diri. Lalu bagaimana mengkolaborasikan akal dan hati agar seimbang. Saya bercermin bukan untuk memandang tubuh saya, tetapi bayang-bayang kehidupan yang dilalui sampai detik ini. Seperti saat ini, harus membuat keputusan  ata

Sendu….”

     Hampir empat tahun ini ceritanya masih sama. Hari yang dilalui penuh Tanya.  “Ada apa?  “Siapa?  “Kapan?  “Dimana?  “Mengapa?  “Bagaimana?   “Berapa?       Semuanya masih tentang rasa, pada kamu, sejak itu, dalam sanubari, karena kita sama, kita masih terpaku yang mungkin betah memelihara ego atau ego yang tak betah, jangan mengukur dalamnya perasaan dengan ramainya kata-kata indah yang sering kita dengar. Terkadang beberapa hal perlu dibisukan, bukan karna malu tetapi TAKUT!       Apa kabar janji yang pernah kita ucap? Semoga bukan karena kalap! Bila langkahmu lelah, jangan lupa barang sejenak berpaling ke belakang hanya untuk melihat sejauh mana empat tahun itu. Hampir beberapa waktu yang lalu, kehidupan perempuan dewasa itu masih sama. Dia adalah (…) tidak ada yang berubah. Hari ini, hiruk pikuk lalulintas memekikkan gendang telinga. Begitupula dengan pemandangan di depan yang mengganggu penglihatan.       Diantara banyaknya pelik hidup yang sedang ia jalani, masih ada kesena

Terimakasih

Hallo teman-teman,  Senang bisa mulai lagi disini. Mohon maaf karna akun perempuan perasa hiatus.🙏 Semoga kita semua dalam keadaan sehat walafiat ya. Jaga ibadah kita semoga tidak luntur dan jangan lupa bersyukur tiap kita tersungkur.  (Pore, 02 September 2022)